KOMPOSISI:
Tiap tablet salbutamol 2 mengandung salbutamol sulfat 2,41 mg setara dengan salbutamol 2 mg
Tiap tablet salbutamol 4 mengandung salbutamol sulfat 4,82 mg setara dengan salbutamo l 4 mg
FARMAKOLOGI:
Salbutamol merupakan senyawa yang selektif merangsang reseptor B2 adrenergik terutama pada otot bronkus golongan B2 egonis inii merangsang AM siklik dngan cara mengaktifkan enzim edenil siklase. Efek utama setelah pemberian peroral adalah efek bronko-dilatase yang disebabkan terjadinya relaksi otot bronkus,dibandingkan dengan izoprenalin, salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi pada jantung lebih kecil, maka bisa digunakan pada pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
INDIKASI:
Kejang bronkus pada semua jenis ama bronkial,bronkitis kronis dan amphisema.
KONTRAINDIKASI:
Penderita yang hipersensitif terhadap salbutamol.
Tiap tablet salbutamol 2 mengandung salbutamol sulfat 2,41 mg setara dengan salbutamol 2 mg
Tiap tablet salbutamol 4 mengandung salbutamol sulfat 4,82 mg setara dengan salbutamo l 4 mg
FARMAKOLOGI:
Salbutamol merupakan senyawa yang selektif merangsang reseptor B2 adrenergik terutama pada otot bronkus golongan B2 egonis inii merangsang AM siklik dngan cara mengaktifkan enzim edenil siklase. Efek utama setelah pemberian peroral adalah efek bronko-dilatase yang disebabkan terjadinya relaksi otot bronkus,dibandingkan dengan izoprenalin, salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi pada jantung lebih kecil, maka bisa digunakan pada pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
![]() |
Salbutamol |
INDIKASI:
Kejang bronkus pada semua jenis ama bronkial,bronkitis kronis dan amphisema.
KONTRAINDIKASI:
Penderita yang hipersensitif terhadap salbutamol.
EFEK SAMPING:
Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang seriusp adapemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet (biasannya tangan)alpitasi, kejang otot, takikardi, ketegangan, dan sakit kepala, efek ini terjadi pada semua perangsang adreno reseptor beta.vasodilatasi perifer, gugup, hiperaktif, epitaxis(mimisan), cepat marah, susah tidur.
INTERAKSI OBAT:
Jangan diberikan bersamaan dengan obat golongan Beta-bloker.
Efek salbutamol dihambat oeh B2-antagonis.
Pemberian bersamaan dengan monoamin oksidase dapat menimbulkan hipertensi berat.
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, kardiovaskular, hiopertiroid, dan diabetes militus.
Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas sebaiknya penggunaan salbutamol selama kehamilan trimester pertama hanya jika benar-benar diperlukan.
Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan diekskresi melalui ASI.
Hati-hati penggunaan pada anak-anak kurang dari 2 tahun karena keamananya belum diketahui secara pasti.
DOSIS:
OVERDOSIS:
Tanda-tanda overdosis adalah tremor dan takikardia.pemberian pada suatu adrenergik bloker melalui injeksi i.v dan melalui blicking agen peroral pada kasus asmaticus karena resiko konstriksi bronkus.
Hipokalemia
Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang seriusp adapemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet (biasannya tangan)alpitasi, kejang otot, takikardi, ketegangan, dan sakit kepala, efek ini terjadi pada semua perangsang adreno reseptor beta.vasodilatasi perifer, gugup, hiperaktif, epitaxis(mimisan), cepat marah, susah tidur.
INTERAKSI OBAT:
Jangan diberikan bersamaan dengan obat golongan Beta-bloker.
Efek salbutamol dihambat oeh B2-antagonis.
Pemberian bersamaan dengan monoamin oksidase dapat menimbulkan hipertensi berat.
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, kardiovaskular, hiopertiroid, dan diabetes militus.
Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas sebaiknya penggunaan salbutamol selama kehamilan trimester pertama hanya jika benar-benar diperlukan.
Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan diekskresi melalui ASI.
Hati-hati penggunaan pada anak-anak kurang dari 2 tahun karena keamananya belum diketahui secara pasti.
DOSIS:
Kriteria | Hasil |
---|---|
Dewasa dan anak > 12 tahun | 3-4 kali sehari 1-2 tablet dosis ini dapat dinaikan secara berangsur untuk orang tua diberikan dosis awal yang lebih rendah |
6-12 tahun | 3-4 kali sehri 1 tablet |
Anak-anak 2-6 tahun | 3-4 kali sehari ½ -1 tablet |
OVERDOSIS:
Tanda-tanda overdosis adalah tremor dan takikardia.pemberian pada suatu adrenergik bloker melalui injeksi i.v dan melalui blicking agen peroral pada kasus asmaticus karena resiko konstriksi bronkus.
Hipokalemia